Propagasi
Gelombang Radio
Propagasi
Gelombang Radio merupakan proses perambatan gelombang radio mulai saat
dipancarkan dari pemancar radio hingga sampai pada penerima. Gelombang radio
yang terpancar dari pemancar sampai dapat diterima pada stasiun penerima dapat
melalui beberapa metoda atau cara.
Metoda
atau cara tersebut adalah :
1.
Terpantul balik oleh bumi (Ground Waves)
2.
Terpantul balik oleh lapisan ion atau
ionosfir (Sky Waves)
3.
Secara Langsung (Line of Sight / Surface
Wave)
1.
Gelombang Bumi (Ground Wave) :
Gelombang
bumi merupakan gelombag radio yang perambatannya merupakan hasil pantulan oleh
permukaan bumi. Gelombag ini beroperasi pada frekuensi sangat rendah atau VLF
(Very Low Frequency) yaitu sekitar 100 KHz sampai dengan 300 kHz dengan jarak
jangkauan hingga 1000 Km. Propagasi gelombang radio ini biasa digunakan untuk
komunikasi pantai. Pemanfaatan gelombang bumi dalam teknik komunikasi, kuat
medan di stasiun penerima akan ditentukan oleh :
·
Daya pancar dari pemancar
·
Karakteristik antena pancar
·
Frekuensi operasinya
·
Pemantulan yang terjadi pada permukaan
bumi
·
Kondisi meteorologi (suhu, humiditas,
cuaca, dll)
·
Karakteristik dari medan penghantar
2.
Gelombang Langit (Sky Waves) :
Propagasi
gelombang radio pada gelombang langit sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfir
di atas permukaan bumi. Atmosfir di atas bumi terbagi dalam beberapa lapisan,
yaitu ;
·
Troposfir :
adalah bagian atmosfir bumi yang membentang dari permukaan bumi hingga
ketinggian sekitar 11 Km.
·
Stratosfir :
adalah atmosfir bumi yang berada di ketinggian sekitar 11 Km s/d 50 Km.
·
Ionosfir :
adalah lapisan atmosfir yang berada pada ketinggian di atas 50 Km dari
permukaan bumi. Pada lapisan ionosfir inilah terdapat gas-gas yang secara
terus-menerus terkena sinar matahari dan membentuk lapisan ion yang dapat
memantulkan gelombang radio.
Keterangan ;
·
Lapisan D : Berada pada ketinggian
50 – 100 Km. Kadar ionisasi pada lapisan ini tidak begitu padat dibandingkan
lapisan yang lebih atas (Lapisan E, F1 dan F2). Lapisan D hanya ada pada siang
hari dan intensitasnya tergantung oleh kedudukan matahari. Jika malam hari
lapisan ion menjadi netral kembali (Hilang). Lapisan D dapat memantulkan
gelombang dengan frekuensi sekitar 500 KHz. Propagasi gelombang radio pada
frekuensi tinggi (HF) tidak dipantulkan oleh lapisan D tetapi justru kuat medan
HF terganggu atau diperlemah oleh lapisan ini. Sehingga frekuensi tinggi (HF)
lebih kuat diterima pada malam hari. Misal : Radio BBC
(Inggris), ABC (Australia), VOA (Amerika Serikat), dll lebih kuat dan jelas
diterima di malam hari.
·
Lapisan E : Kadar ionisasi pada
lapisan ini lebih padat dari lapisan D dan dapat memantulkan gelombang radio
dengan frekuensi sekitar 20 MHz. Berada pada ketinggian antara 100 – 145 Km.
Pada lapisan E, suatu sinyal dapat dibiaskan ataupun dapat diteruskan ke
lapisan F (tergantung dari kekuatan frekuensi dan ketebalan lapisan E). Lapisan
ini menebal pada siang hari dan akan menyusut (menipis) bahkan hilang pada
malam hari. Sehingga pada malam hari sinyal gelombang radio frekuensi HF dengan
kekuatan tertentu dapat melewati lapisan ini dan menuju lapisan di atasnya
(lapisan F).
·
Lapisan F : Pada siang hari lapisan
F terbagi dalam 2 lapisan, yaitu Lapisan F1 dan F2. Lapisan F1 berada pada
ketinggian sekitar 200 Km dan F2 pada ketinggian sekitar 300 Km. Pada malam
hari kedua lapisan ini melebur menjadi satu dengan ketinggian sekitar 275 Km.
Pada lapisan ini ionisasi sangat padat dan tebal dan sangat potensial untuk
memantulkan gelombang radio frekuensi tinggi (HF) mulai 3 MHz – 30 MHz.
Biasanya dimanfaatkan untuk komunikasi gelombang radio AM.
Pemanfaatan lapisan F sebagai pemantul gelombang sangat tergantung oleh lapisan
D. Karena lapisan D ada pada siang hari dan hilang pada malam hari, maka
propagasi gelombang radio pada Lapisan F akan membuka pada malam hari saja,
biasanya dimulai menjelang malam sampai mulai fajar keesokan harinya.
3.
Gelombang Ruang (Space Wave) :
Gelombang
ruang adalah gelombang yang tidak dipantulkan oleh lapisan ion atau ionosfir,
melainkan dapat menembus dan tidak terpengaruh oleh adanya lapisan ionosfir.
Gelombang ini termasuk VHF, UHF, dst, yaitu gelombang dengan frekuensi mulai 30
MHz ke atas. Kegunaan dari propagasi gelombang radio ini diantaranya adalah
untuk jalur frekuensi komunikasi Satelit dan Televisi. Karena tidak dapat
terpantul oleh lapisan ion, maka gelombang pada televisi tidak dapat menjangkau
jarak yang jauh sehingga membutuhkan stasiun-relay atau repeater. Penerimaan
dapat diperoleh dengan baik jika berada pada garis pandang antara antena pancar
dan penerima atau lebih umum dengan istilah LOS = Line Of Sight.
PPT:
Referensi:
0 comments:
Post a Comment