Karakteristik Komunikasi Berbasis IP
IP
atau internet protokol adalah protokol yang mengatur suatu data dapat dikenal
dan dikirim dari satu komputer ke komputer lain. IP bersifat connectionless
protocol. Ini berarti IP tidak melakukan error detection dan error correction.
IP tidak melakukan handshake (pertukaran kontrol informasi) saat membangun
sebuah koneksi, sebelum data dikirimkan. Padalah
handshake
merupakan salah satu syarat agar sebuah koneksi baru dapat terjadi. Dengan
demikian, IP bergantung pada layer lainnya untuk melakukan handshake.
Internet
protocol memiliki lima fungsi utama, yaitu :
1. Mendefinisikan
paket yang menjadi unit satuan terkecil pada transmisi data di internet.
2. Memindahkan
data antara transport layer dan network layer.
3. Mendefinisikan
skema pengalamatan internet atau
IP address.
4. Menentukan
routing paket.
5. Melakukan
fragmentasi dan penyusunan ulang paket.
Sebuah
paket IP terdiri dari data-data yang berasal dari layer diatasnya ditambah dengan IP header. Paket IP umumnya
terdiri dari beberapa ratusbyte. Paket-paket ini mengalir melalui
bermacam-macam media, mulai dari ethernet, kabel serial, FDDI, radio, ATM, dll.
Untuk
memahami cara kerja protokol IP, perhatikan ilustrasi berikut ini.
Kita
analogikan saja, data yang hendak dikirim via jaringan sama dengan sepeda motor
yang akan dikirimkan via pos. Sebelum dikirimkan, sepeda motor tersebut kita
bongkar bagian roda, stang, mesin, dan body. Masingmasing bagian dibungkus dan
diberi alama tujuan dan alamat pengirim. Kemudian kita menugaskan beberapa
orang untuk mengirim masing-masing bagian
tersebut. Ada yang mengirim via TIKI, Pos biasa, Elteha, kereta api, dan bus.
Jasa pengiriman akan menggunakan dan memilih rute masing-masing untuk mencapai
tujuan. Sangat dimungkinkan barang yang dikirim tidak datang secara bersamaan,
misalkan roda terlebih dahulu, baru stang, mesing paling akhir.
Setelah semua
bagian terkumpul, bungkus dibuka dan dilakukan proses perakitan setiap bagian
hingga menghasilkan motor utuh seperti aslinya. Seperti itu jugalah proses yang dialami oleh
sebuah paket yang dikirimkan melalui jaringan IP. Untuk memudahkan dalam
pemahaman, digunakan standart jaringan IP yang disebut dengan Model OSI (Open
System Interconnection) dan TCP/IP. Model OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan
yang dikembangkan oleh ISO (International Organization for Standardization) di
Eropa pada tahun 1977. Model OSI dibuat untuk mengatasi berbagai kendala
internetworking akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan.
Gambar 1 Model OSI Layer |
Lapis
7 OSI : Application Layer
Lapis
ini berfungsi untuk menyediakan pelayanan langsung yang
mendukung
pemakai, misalnya : e-mail, file dan akses ke data
base.
Lapis
6 OSI : Presentation Layer
Lapis
ini berfungsi menterjemahkan, kompresi, dan enkripsi data. Pada lapisan inilah
berbagai ragam data diproses atau diubah ke format lain yang dibutuhkan oleh
lapisan di bawahnya, misalnya : ASCII, JPEG, MPEG, dll
Lapis
5 OSI : Session Layer
Lapis
ini berfungsi untuk mengkoordinasi komunikasi antar system yaitu membuka
,memproses dan menutup sessi.
Lapis
4 OSI : Transport Layer
Lapis
ini memungkinkan paket data terkirim tanpa kesalahan dan tanpa duplikat.
Protokol yang digunakan antara lain TCP, UDP,SPX , dll
Lapis
3 OSI : Network Layer
Lapis
network menentukan jalur pengiriman dan meneruskan data ke alamat peralatan lain yang berjauhan.
Alamat logika yang digunakan oleh lapisan ini adalah IP Address dimana dengan alamat
logika inilah data dapat dikirim ke tujuan yang berada pada jaringan yang
berbeda dan berjauhan dengan bantuan peralatan
yang disebut Router. Protokol yang digunakan misalnya IP, ARP, IPX, dll
Lapis
2 OSI : Datalink Layer
Lapis
ini mengatur binary data menjadi logical group. Pada lapisan ini data dikirim
dalam bentuk frame. Semua peralatan yang berhubungan dengan jaringan diberikan
tanda pengenal atau alamat hardware yang diatur oleh lapisan bawah yang
dinamakan Media Access Control (MAC). Protokol yang digunakan oleh lapisan ini
misalnya : Ethernet, token, dan FDDI.
Lapis
1 OSI : Physical Layer
Pada
lapisan ini semua spesifikasi yang berkaitan dengan cara menghubungkan kabel
jaringan ditentukan dan diterapkan.Protokol yang digunakan misalnya : TbaseT, 100BaseTX,
dll.
Selain
OSI model, terdapat sebuah standart yang digunakan komunikasi data pada internet, yaitu model
TCP/IP. Pada dasarnya model TCP/IP ini mirip dengan model OSI yang
disederhanakan.
Kelebihan
& Kekurangan Komunikasi Berbasis IP
A. Kelebihan
Beberapa
keuntungan yang diperoleh dari komunikasi berbasis IP adalah :
1. Berbasis
paket switch yang memungkinkan satu kanal dipakai bersama-sama, dengan kata
lain lebih hemat kanal.
2. Dapat
dilewatkan berbagai informasi dengan karakteristik yang
beranekaragam.
3. Trend
teknologi kedepan adalah berbasis paket switch dan terintegrasi satu sama lain
dengan pengalamatan menggunakan IP addressing
4. Lebih
murah, karena menggunakan jaringan publik yang dibangun atas inisiatif bersama
yaitu internet.
5. Lebih
mudah untuk dilakukan ekspansi jaringan
B. Kekurangan
Kerugian
dari penerapan komunikasi berbasis IP diantaranya :
1. Tidak
adanya jaminan QoS, karena bersifat connectionless
2. Sangat
rentan terhadap faktor keamanan
3. Masih
mahalnya bandwith, padahal merupakan penentu utama kualitas jaringan IP.
4. Semua
proses dilakukan secara digital, sehingga bagi orang awam biasanya masih sulit
menerima pada awal-awalnya.
Daftar Pustaka
Freeman, Roger.L, Fundamentals
of Telecommunications Second Edition, IEEE Press:Wiley-Interscience
Bates, Regis J (2002),
Broadband Telecommunication Handbook, Second Edition, McGraw-Hill
Telecommunication
Tanenbaum, Andrew.S (2003), Computer
Network Fourth Edition, Prentice Hall
Posted by :
Benni Setiawan 115514242 Elkom 2 2011
0 comments:
Post a Comment