Friday, March 22, 2013

KOMUNIKASI BERBASIS IP

Karakteristik Komunikasi Berbasis IP


IP atau internet protokol adalah protokol yang mengatur suatu data dapat dikenal dan dikirim dari satu komputer ke komputer lain. IP bersifat connectionless protocol. Ini berarti IP tidak melakukan error detection dan error correction. IP tidak melakukan handshake (pertukaran kontrol informasi) saat membangun sebuah koneksi, sebelum data dikirimkan. Padalah

handshake merupakan salah satu syarat agar sebuah koneksi baru dapat terjadi. Dengan demikian, IP bergantung pada layer lainnya untuk melakukan handshake.



Internet protocol memiliki lima fungsi utama, yaitu :

1. Mendefinisikan paket yang menjadi unit satuan terkecil pada transmisi data di internet.

2. Memindahkan data antara transport layer dan network layer.

3. Mendefinisikan skema pengalamatan internet atau
IP address.
4. Menentukan routing paket.
5. Melakukan fragmentasi dan penyusunan ulang paket.

Sebuah paket IP terdiri dari data-data yang berasal dari layer diatasnya  ditambah dengan IP header. Paket IP umumnya terdiri dari beberapa ratusbyte. Paket-paket ini mengalir melalui bermacam-macam media, mulai dari ethernet, kabel serial, FDDI, radio, ATM, dll.
Untuk memahami cara kerja protokol IP, perhatikan ilustrasi berikut ini.

Kita analogikan saja, data yang hendak dikirim via jaringan sama dengan sepeda motor yang akan dikirimkan via pos. Sebelum dikirimkan, sepeda motor tersebut kita bongkar bagian roda, stang, mesin, dan body. Masingmasing bagian dibungkus dan diberi alama tujuan dan alamat pengirim. Kemudian kita menugaskan beberapa orang untuk mengirim masing-masing bagian tersebut. Ada yang mengirim via TIKI, Pos biasa, Elteha, kereta api, dan bus. Jasa pengiriman akan menggunakan dan memilih rute masing-masing untuk mencapai tujuan. Sangat dimungkinkan barang yang dikirim tidak datang secara bersamaan, misalkan roda terlebih dahulu, baru stang, mesing paling akhir. 

Setelah semua bagian terkumpul, bungkus dibuka dan dilakukan proses perakitan setiap bagian hingga menghasilkan motor utuh seperti aslinya.  Seperti itu jugalah proses yang dialami oleh sebuah paket yang dikirimkan melalui jaringan IP. Untuk memudahkan dalam pemahaman, digunakan standart jaringan IP yang disebut dengan Model OSI (Open System Interconnection) dan TCP/IP. Model OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh ISO (International Organization for Standardization) di Eropa pada tahun 1977. Model OSI dibuat untuk mengatasi berbagai kendala internetworking akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan.

Gambar 1 Model OSI Layer













Lapis 7 OSI : Application Layer 

Lapis ini berfungsi untuk menyediakan pelayanan langsung yang
mendukung pemakai, misalnya : e-mail, file dan akses ke data
base.
Lapis 6 OSI : Presentation Layer
Lapis ini berfungsi menterjemahkan, kompresi, dan enkripsi data. Pada lapisan inilah berbagai ragam data diproses atau diubah ke format lain yang dibutuhkan oleh lapisan di bawahnya, misalnya : ASCII, JPEG, MPEG, dll

Lapis 5 OSI : Session Layer
Lapis ini berfungsi untuk mengkoordinasi komunikasi antar system yaitu membuka ,memproses dan menutup sessi.

Lapis 4 OSI : Transport Layer
Lapis ini memungkinkan paket data terkirim tanpa kesalahan dan tanpa duplikat. Protokol yang digunakan antara lain TCP, UDP,SPX , dll

Lapis 3 OSI : Network Layer
Lapis network menentukan jalur pengiriman dan meneruskan  data ke alamat peralatan lain yang berjauhan. Alamat logika yang digunakan oleh lapisan ini adalah IP Address dimana dengan alamat logika inilah data dapat dikirim ke tujuan yang berada pada jaringan yang berbeda dan berjauhan dengan bantuan  peralatan yang disebut Router. Protokol yang digunakan misalnya IP, ARP, IPX, dll

Lapis 2 OSI : Datalink Layer
Lapis ini mengatur binary data menjadi logical group. Pada lapisan ini data dikirim dalam bentuk frame. Semua peralatan yang berhubungan dengan jaringan diberikan tanda pengenal atau alamat hardware yang diatur oleh lapisan bawah yang dinamakan Media Access Control (MAC). Protokol yang digunakan oleh lapisan ini misalnya : Ethernet, token, dan FDDI.

Lapis 1 OSI : Physical Layer
Pada lapisan ini semua spesifikasi yang berkaitan dengan cara menghubungkan kabel jaringan ditentukan dan diterapkan.Protokol yang digunakan misalnya : TbaseT, 100BaseTX, dll.

Selain OSI model, terdapat sebuah standart yang digunakan  komunikasi data pada internet, yaitu model TCP/IP. Pada dasarnya model TCP/IP ini mirip dengan model OSI yang disederhanakan.













Kelebihan & Kekurangan Komunikasi Berbasis IP

A. Kelebihan

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari komunikasi berbasis IP adalah :
1. Berbasis paket switch yang memungkinkan satu kanal dipakai bersama-sama, dengan kata lain lebih hemat kanal.
2. Dapat dilewatkan berbagai informasi dengan karakteristik yang
beranekaragam.
3. Trend teknologi kedepan adalah berbasis paket switch dan terintegrasi satu sama lain dengan pengalamatan menggunakan IP addressing
4. Lebih murah, karena menggunakan jaringan publik yang dibangun atas inisiatif bersama yaitu internet.
5. Lebih mudah untuk dilakukan ekspansi jaringan

B. Kekurangan

Kerugian dari penerapan komunikasi berbasis IP diantaranya :
1. Tidak adanya jaminan QoS, karena bersifat connectionless
2. Sangat rentan terhadap faktor keamanan
3. Masih mahalnya bandwith, padahal merupakan penentu utama kualitas jaringan IP.
4. Semua proses dilakukan secara digital, sehingga bagi orang awam biasanya masih sulit menerima pada awal-awalnya.


Daftar Pustaka


Freeman, Roger.L, Fundamentals of Telecommunications Second Edition, IEEE Press:Wiley-Interscience  



Bates, Regis J (2002), Broadband Telecommunication Handbook, Second Edition, McGraw-Hill Telecommunication



Tanenbaum, Andrew.S (2003), Computer Network Fourth Edition, Prentice Hall

Posted by :
Benni Setiawan 115514242 Elkom 2 2011

0 comments:

Post a Comment