Nama : Nuril Huda
Nim : 115514016
SISTEM TELEKOMUNIKASI
Jaringan Privat dan Publik
1. Pengertian
Jaringan Privat merupakan sebuah jaringan yang dibangun oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan, institusi atau bahkan seseorang dilingkungan internalnya sendiri, dengan harapan komunikasi internal dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman, dan murah. Contohnya adalah PBX (Private Branch eXchange), LAN (Local Area Network), dan VPN (Virtual Private Network).
Gambar. 1.1 ilustrasi jaringan Privat
Sedangkan Jaringan Publik adalah jaringan yang dibangun oleh pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun non-profit, sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkannya dalam bertukar informasi. Contohnya adalah PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS, dsb
Gambar. 1.2 ilustrasi jaringan Publik
2 Public Switch Telephony Network (PSTN)
PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada awalnya disipakan untuk fasilitas teleponi. PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia. Hampir 700 juta pelanggan memanfaatkan jaringan tersebut untuk aktifitas teleponi.
KARAKTERISTIK UTAMA:
- Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz
- Bersifat circuit-switched
- Memiliki bandwith 64 kbps
- Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat terbatas
- Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain, seperti ISDN, PLMN, PDN
PSTN dapat dibagi menjadi 3 jaringan utama, yaitu:
Jaringan Backbone
Merupakan core network/jaringan inti yang membangun PSTN, yaitu jaringan yang menghubungkan antar sentral
Jaringan Akses
Merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan sentral sampai ke pelanggan.
Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
- Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)
- Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)
- Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf)
- Hybrid Fiber Coaxial (HFC)
Jaringan Interkoneksi
2.1 Arsitektur Jaringan PSTN
2.1.1 Jarlokat
Jarlokat adalah jaringan local akses yang memanfaatkan media kabel tembaga sebagai media transmisinya.
Ada beberapa unsur yang membentuk konfigurasi dasar Jaringan Lokal Akses Tembaga, yaitu :
- Sentral Telepon / MDF (Main Distribution Frame)
- Kabel Primer
- Rumah Kabel
- Kabel Sekunder
- Kotak Pembagi
- Kabel / Saluran Penanggal
- Teminal Batas
- Kabel Rumah
- Daerah Catuan Langsung
- Perangkat lain yang diintegrasikan pada JARLOKAT.
- Terminal Pelanggan.
Untuk lebih jelasnya, konfigurasi dasar Jaringan Lokal Akses Tembaga dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan Infrastruktur Jarlokat terlihat pada Gambar 2.4 berikut ini :
Gambar 2.3 konfigurasi dasar jarlokat
Kenyataan dilapangan, jarlokat dibagi menjadi dua infrastruktur jaringan, yaitu Jaringan catuan langsung dan jaringan catuan tidak langsung.
Jaringan Catu Langsung
Jaringan catuan langsung yaitu jaringan dimana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP ( Kotak Pembagi = DP = Distribution Point) terdekat dan langsung dihubungkan dengan RPU ( Pembagi Utama = Main Distribution Frame/MDF) tanpa Rumah Kabel (RK).
Gambar 2.4 Jaringan catu langsung
Pemakaina jaringan catu langsung:
- Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar.
- Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit (jumlah KP juga sedikit)
- Daerah dengan demand/pelanggan terpusat
- Daerah dengan pelanggan VIP
Keuntungan pemakaian jaringan catu langsung:
- Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah) karena pada jaringan ini tidak digunakan RK
- Administrasi kabel menjadi lebih sederhana
- Titik rawan gangguan kecil
Kerugian Pemakaian Jaringan Catu Langsung :
- Tidak fleksibel
- Sulit melokalisir gangguan karena kabel primer yang digunakan terlalu panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan tepat
2. Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan Catu Tidak Langsung yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari KP terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (RK), yang akan diteruskan ke RPU (MDF). Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire).
Gambar 2.5 jaringan catu tidak langsung
Pemakaian jaringan catu tidak langsung:
- Saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar
- Daerah yang lokasinya jauh dari sentral
- Daerah yang pelanggannya menyebar
Keuntungan jaringan catu tidak langsung:
- Lebih Fleksibel
- Mudah dalam melokalisir gangguan karena dapat diurut dari RK ke RK.
Kerugian jaringan catu tidak langsung:
dari segi ekonomi tidak menguntungan ( karena membutuhkan RK yang banyak sehingga biayanya menjadi lebih mahal)
Sumber gangguan lebih banyak
2.2.2 Jarlokar
Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai media transmisinya, dimana antenna dijadikan sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi. Beberapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya adalah :
WLL (Wireless Local Loop)
Seluler
WiFi
Wimax
Gambar 2.6 jaringan lokal akses radio
2.2.1.3 Jarlokaf
Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media fiber optic sebagai media transmisinya, sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat.
Terdapat beberapa metode dalam mengintegrasikan jaringan fiber pada PSTN, yaitu :
FTTC (Fiber to The Curb)
FTTB (Fiber to The Building)
FTTH (Fiber to The Home)
2.2.4 Perangkat terminal
Jaringan PSTN dapat melayani beberapa perangkat terminal pelanggan. Diantaranya: fixed telephone, cordless telephone, fax, komputer, pay phone, dan PBX. Salah satu perangkat terminal yang banyak digunakanpelanggan adalah telepon. Mungkin anda bertanya “bagaimana sebenarnya sebuah sentral dapat mengenali nomor telepon yang kita tekan?”
Keypad suatu telepon modern dihubungkan untuk suatu generator nada, yaitu suatu sirkuit elektronik yang menterjemahkan masukan (tekan tombol) ke kode nada. Masing-masing digit termasuk “bintang” (*) dan “pagar” (#) diwakili oleh suatu kombinasi dua nada (dua frekuensi). Standard tersebut dikenal sebagai dual tone multi frequency (DTMF).
Berikut ini adalah ilustrasi hubungan antara digit nomor dengan frequensi yang dibandingkan pada masing-masing nomor tersebut.
2.3 desain jaringan publik
2.3.1 penomoran ( numbering )
Layaknya seperti alamat tujuan pada sebuah surat yang harus ada jika surat tersebut tepat sasaran pada orang yang dimaksud, berlaku juga demikian pada sistem telekomunikasi. Perlu dilakukaan penomoran terminal yang berfungsi dalam identifikasi user/terminal dan penentuan posisi atau alamat sentral/terminal.
Permasalahan pada system penomoran telepon (PSTN dan ISDN) adalah jumlah keypad untuk penomoran yang tersedia hanya 10 (dari 12 keypad standar, dikrangi * dan # sebagai tool yang berkaitan dengan fitur) sehingga jumlah user terminal merupakan kombinasi dari 10 digit tersebut.
2.3.1.1 Teknik Penomoran
Terdapat 2 jenis penomoran yang digunakan pada system telekomunikasi, yaitu :
A. Penomoran Terbuka
Penomoran jenis ini membedakan penomoran untuk setiap panggilan. Misalnya : panggilan local, SLJJ, atau SLI
Teknik dalam penomoran terbuka dapat dijelaskan sebagai berikut
1) Penentuan Awalan (Prefik)
a) Awalan SLJJ (SLDD = Subscriber Long Distance Dialing)
Contoh : Indonesia : 0 sekarang 0 X ( X = Operator ) USA : 1
b) Awalan SLI
Contoh : Indonesia : 00X ( X = Operator) USA : 11
c) Fungsi Utama
Bagi user : agar 'ingat' bukan hubungan local
Bagi network : penentuan ruting lebih cepat
2) Penentuan Kode Negara
Kode Negara telah diatur oleh ITU sebagai berikut :
1 digit contoh USA =1, Uni Soviet = 7
2 digit contoh Indonesia = 62
3 digiti untuk Negara-negara kecil
3) Penentuan Kode Area
Penentuan kode area dapat dilakukan secara random, contohnya Australia, maupun sistematis, contohnya Indonesia.
Untuk penomoran secara sistematis menggunakan aturan sebagai berikut :
a) Penomoran dilakukan secara “significant – geografis “
b) Area code ABC atau AB
untuk A digit
untuk B digit
untuk C digit
Di tiap A dan B digit terdapat C digit (max 10)
================================== end ==================================
Dicuplik dari E-BOOK karya Solekan, ST
Daftar Pustaka:
Freeman, Roger.L, Fundamentals of Telecommunications Second Edition, IEEE Press:Wiley-Interscience
Bates, Regis J (2002), Broadband Telecommunication Handbook, Second Edition, McGraw-Hill Telecommunication
Tanenbaum, Andrew.S (2003), Computer Network Fourth Edition, Prentice Hall
Sofana, Iwan (2008), Membangun Jaringan Komputer-Mudah Membuat Jaringan Komputer(Wire & Wireless) untuk Pengguna Windows & Linux, Informatika Bandung
CCNA Exploration 4.0 Network Fundamental (2007) by Cisco System.Inc
0 comments:
Post a Comment