Wednesday, March 20, 2013

SISTEL ( Jaringan Privat dan publik )

Nama : Nuril Huda
Nim : 115514016 
SISTEM TELEKOMUNIKASI

Jaringan Privat dan Publik

1. Pengertian

Jaringan Privat merupakan sebuah jaringan yang dibangun oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan, institusi atau bahkan seseorang dilingkungan internalnya sendiri, dengan harapan komunikasi internal dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman, dan murah. Contohnya adalah PBX (Private Branch eXchange), LAN (Local Area Network), dan VPN (Virtual Private Network).




Gambar. 1.1 ilustrasi jaringan Privat



Sedangkan Jaringan Publik adalah jaringan yang dibangun oleh pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun non-profit, sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkannya dalam bertukar informasi. Contohnya adalah PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS, dsb



Gambar. 1.2 ilustrasi jaringan Publik

2 Public Switch Telephony Network (PSTN)

PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada awalnya disipakan untuk fasilitas teleponi. PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia. Hampir 700 juta pelanggan memanfaatkan jaringan tersebut untuk aktifitas teleponi.

KARAKTERISTIK UTAMA: 

  1. Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz 
  2. Bersifat circuit-switched 
  3. Memiliki bandwith 64 kbps 
  4. Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat terbatas 
  5. Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain, seperti ISDN, PLMN, PDN 
PSTN dapat dibagi menjadi 3 jaringan utama, yaitu:

Jaringan Backbone 

Merupakan core network/jaringan inti yang membangun PSTN, yaitu jaringan yang menghubungkan antar sentral

Jaringan Akses 

Merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan sentral sampai ke pelanggan.

Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu :

  1. Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)
  2. Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)
  3. Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf) 
  4. Hybrid Fiber Coaxial (HFC)

Jaringan Interkoneksi 

2.1 Arsitektur Jaringan PSTN 
2.1.1 Jarlokat

Jarlokat adalah jaringan local akses yang memanfaatkan media kabel tembaga sebagai media transmisinya.

Ada beberapa unsur yang membentuk konfigurasi dasar Jaringan Lokal Akses Tembaga, yaitu :

  1. Sentral Telepon / MDF (Main Distribution Frame) 
  2. Kabel Primer 
  3. Rumah Kabel 
  4. Kabel Sekunder 
  5. Kotak Pembagi 
  6. Kabel / Saluran Penanggal 
  7. Teminal Batas 
  8. Kabel Rumah 
  9. Daerah Catuan Langsung 
  10. Perangkat lain yang diintegrasikan pada JARLOKAT. 
  11. Terminal Pelanggan. 
Untuk lebih jelasnya, konfigurasi dasar Jaringan Lokal Akses Tembaga dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan Infrastruktur Jarlokat terlihat pada Gambar 2.4 berikut ini : 



Gambar 2.3 konfigurasi dasar jarlokat

Kenyataan dilapangan, jarlokat dibagi menjadi dua infrastruktur jaringan, yaitu Jaringan catuan langsung dan jaringan catuan tidak langsung.

Jaringan Catu Langsung 

Jaringan catuan langsung yaitu jaringan dimana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP ( Kotak Pembagi = DP = Distribution Point) terdekat dan langsung dihubungkan dengan RPU ( Pembagi Utama = Main Distribution Frame/MDF) tanpa Rumah Kabel (RK).


Gambar 2.4 Jaringan catu langsung

Pemakaina jaringan catu langsung:

  1. Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar. 
  2. Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit (jumlah KP juga sedikit) 
  3. Daerah dengan demand/pelanggan terpusat 
  4. Daerah dengan pelanggan VIP 
Keuntungan pemakaian jaringan catu langsung:

  1. Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah) karena pada jaringan ini tidak digunakan RK 
  2. Administrasi kabel menjadi lebih sederhana 
  3. Titik rawan gangguan kecil 
Kerugian Pemakaian Jaringan Catu Langsung : 

  1. Tidak fleksibel 
  2. Sulit melokalisir gangguan karena kabel primer yang digunakan terlalu panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan tepat 

2. Jaringan Catu Tidak Langsung

Jaringan Catu Tidak Langsung yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari KP terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (RK), yang akan diteruskan ke RPU (MDF). Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire).


Gambar 2.5 jaringan catu tidak langsung

Pemakaian jaringan catu tidak langsung:

  1. Saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar 
  2. Daerah yang lokasinya jauh dari sentral 
  3. Daerah yang pelanggannya menyebar 
Keuntungan jaringan catu tidak langsung: 

  1. Lebih Fleksibel 
  2. Mudah dalam melokalisir gangguan karena dapat diurut dari RK ke RK. 
Kerugian jaringan catu tidak langsung: 

dari segi ekonomi tidak menguntungan ( karena membutuhkan RK yang banyak sehingga biayanya menjadi lebih mahal) 
Sumber gangguan lebih banyak 

2.2.2 Jarlokar

Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai media transmisinya, dimana antenna dijadikan sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi. Beberapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya adalah : 

WLL (Wireless Local Loop) 
Seluler 
WiFi 
Wimax 



Gambar 2.6 jaringan lokal akses radio

2.2.1.3 Jarlokaf

Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media fiber optic sebagai media transmisinya, sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat.

Terdapat beberapa metode dalam mengintegrasikan jaringan fiber pada PSTN, yaitu :

FTTC (Fiber to The Curb) 



FTTB (Fiber to The Building) 



FTTH (Fiber to The Home) 


2.2.4 Perangkat terminal 

Jaringan PSTN dapat melayani beberapa perangkat terminal pelanggan. Diantaranya: fixed telephone, cordless telephone, fax, komputer, pay phone, dan PBX. Salah satu perangkat terminal yang banyak digunakanpelanggan adalah telepon. Mungkin anda bertanya “bagaimana sebenarnya sebuah sentral dapat mengenali nomor telepon yang kita tekan?”

Keypad suatu telepon modern dihubungkan untuk suatu generator nada, yaitu suatu sirkuit elektronik yang menterjemahkan masukan (tekan tombol) ke kode nada. Masing-masing digit termasuk “bintang” (*) dan “pagar” (#) diwakili oleh suatu kombinasi dua nada (dua frekuensi). Standard tersebut dikenal sebagai dual tone multi frequency (DTMF).

Berikut ini adalah ilustrasi hubungan antara digit nomor dengan frequensi yang dibandingkan pada masing-masing nomor tersebut.


2.3 desain jaringan publik

2.3.1 penomoran ( numbering )

Layaknya seperti alamat tujuan pada sebuah surat yang harus ada jika surat tersebut tepat sasaran pada orang yang dimaksud, berlaku juga demikian pada sistem telekomunikasi. Perlu dilakukaan penomoran terminal yang berfungsi dalam identifikasi user/terminal dan penentuan posisi atau alamat sentral/terminal.

Permasalahan pada system penomoran telepon (PSTN dan ISDN) adalah jumlah keypad untuk penomoran yang tersedia hanya 10 (dari 12 keypad standar, dikrangi * dan # sebagai tool yang berkaitan dengan fitur) sehingga jumlah user terminal merupakan kombinasi dari 10 digit tersebut.

2.3.1.1 Teknik Penomoran

Terdapat 2 jenis penomoran yang digunakan pada system telekomunikasi, yaitu :

A. Penomoran Terbuka

Penomoran jenis ini membedakan penomoran untuk setiap panggilan. Misalnya : panggilan local, SLJJ, atau SLI

Teknik dalam penomoran terbuka dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Penentuan Awalan (Prefik) 

a) Awalan SLJJ (SLDD = Subscriber Long Distance Dialing)

Contoh : Indonesia : 0 sekarang 0 X ( X = Operator ) USA : 1

b) Awalan SLI

Contoh : Indonesia : 00X ( X = Operator) USA : 11

c) Fungsi Utama

Bagi user : agar 'ingat' bukan hubungan local
Bagi network : penentuan ruting lebih cepat 

2) Penentuan Kode Negara

Kode Negara telah diatur oleh ITU sebagai berikut :

 1 digit  contoh USA =1, Uni Soviet = 7

 2 digit  contoh Indonesia = 62

 3 digiti  untuk Negara-negara kecil


3) Penentuan Kode Area 

Penentuan kode area dapat dilakukan secara random, contohnya Australia, maupun sistematis, contohnya Indonesia.

Untuk penomoran secara sistematis menggunakan aturan sebagai berikut :

a) Penomoran dilakukan secara “significant – geografis “

b) Area code ABC atau AB

untuk A digit 


untuk B digit 


untuk C digit 

Di tiap A dan B digit terdapat C digit (max 10)

================================== end ==================================

Dicuplik dari E-BOOK karya Solekan, ST

Daftar Pustaka: 

Freeman, Roger.L, Fundamentals of Telecommunications Second Edition, IEEE Press:Wiley-Interscience 

Bates, Regis J (2002), Broadband Telecommunication Handbook, Second Edition, McGraw-Hill Telecommunication 

Tanenbaum, Andrew.S (2003), Computer Network Fourth Edition, Prentice Hall 

Sofana, Iwan (2008), Membangun Jaringan Komputer-Mudah Membuat Jaringan Komputer(Wire & Wireless) untuk Pengguna Windows & Linux, Informatika Bandung 

CCNA Exploration 4.0 Network Fundamental (2007) by Cisco System.Inc 







0 comments:

Post a Comment