Nama : Arif Wahyu Nugroho
Kelas : S1 ELKOM 2 2011
NIM : 115514244
SISTEM KERJA RADIO III : TRANSCEVIER
Apabila kita memancarkan gelombang radio ke tempat yang jauh,
semakin lama gelombang tersebut akan melemah sehingga gelombang tersebut sampai
di tempat tujuan dengan kehilangan beberapa sinyal informasi bahkan gelombang
tersebut tidak sampai di tempat tujuan. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka
kita harus menguatkan kembali gelombang tersebut dengan sebuah alat yang
bernama transceiver. Sehingga gelombang yang melemah tadi dapat kuat kembali
dan dapat diterima ditempat tujuan dengan baik.
Radio transceiver merupakan sebuah alat yang dapat menerima dan
memancarkan suatu gelombang radio. Radio Transceiver terdiri dari bagian
receiver (penerima) dan bagian transmiter (pengirim) yang dirangkai menjadi
satu bagian. Pada awalnya, radio transceiver dirangkai dari bagian receiver
sendiri dan transmiter sendiri, sehingga kedua bagian tersebut terpisah. Namun
seiring perkembangan jaman, bagian receiver dan transmiter dapat dintegrasikan
menjadi satu bagian dan bekerja secara bergantian karena pada dasarnya bagian
receiver dan transmiter memiliki banyak kesamaan.
Radio Transceiver bekerja dengan cara menerima gelombang radio
yang kemudian diteruskan ke bagian penguat ( amplifier ) dan diakhiri pada
bagian transmiter yang akan mengirimkan kembali gelombang yang sudah dikuatkan
tersebut.
Wujud dari radio transmiter ini bermacam – macam. Yang paling
sering kita jumpai adalah BTS ( Base Transceiver Station ) yang biasa digunakan
untuk transmiter sinyal telepon selular. Transmiter untuk komunikasi radio
biasanya dimultifungsikan sebagai kator cabang stasiun radio. Karena fungsi
radio tranceiver juga dapat difungsikan sebagai radio transmiter.
Misalkan Radio GCD FM
yang berpusat di bukit patuk gunung kidul. Mereka memiliki kantor cabang di Kl
kusuma negara yang sekaligus digunakan untuk studio siaran. Begitu pula dengan
kantor Pro-2 RRI yang ada di yogyakarta. Selain digunakan untuk pemancar (
transmiter ) RRI yogyakarta, stasiun ini juga berfungsi sebagai
transceiver siaran RRI Pusat dari jakarta, sehingga suara penyiar yang berada
jauh di Jakarta, dapat didengar dengan baik oleh masyarakat Yogyakarta.
Gelombang radio yang dipancarkan oleh transmiter yang berada di
sebelah kiri bukit tidak akan dapat diterima oleh daerah disebalah kanan bukit
karena gelombang tersebut terhalang oleh bukit. Untuk itu dibutuhkan sebuah
stasiun transmiter daiatas bukit yang akan memperkuat dan memancarkan kembali
gelombang tersebut ke daerah di sebelah kanan bukit sehingga gelombang tersebut
dapat dinikmati oleh penduduk disebelah kanan bukit.
Lapisan ionosfer yang dimiliki atmosfer bumi juga dapat
memantulkan gelombang radio sehingga lapisan ionosfer dufungsikan sebagai
transceiver alami. Contoh yang lebih kompleks sebuah stasiun transceiver adalah
sebuah satelit.
Carrier dari stasiun bumi di pancarkan ke satelit. Dipancarkan
oleh stasiun bumi secara broadcast pada frek 5925-6425 MHz. Oleh Satelit
carrier tersebut di perkuat dan dipancarkan kembali kebumi secara broadcast
pada frek 3700 – 4200 mhz. Gelombang yang digunakan adalah gelombang UHF / SHF.
Daftar Pustaka :
adityarizki. 2012. sistem kerja radio III transceiver. http://www.adityarizki.net. diakses pada tanggal 27 maret 2013
0 comments:
Post a Comment