Nama : yusuf suhana caraka
NIM : 115514008
Antena (radio)
Dibidang elektronika
definisi antena adalah "transformator
/ struktur transmisi antara gelombang terbimbing (saluran transmisi) dengan gelombang
ruang bebas atau sebaliknya. Sekarang antena adalah salah satu elemen penting
yang harus ada pada sebuah teleskop radio, TV,
radar,
dan semua alat komunikasi lainnya yang menggunakan sinyal".
Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran dan frekuensi dan gain. Panjang antenna secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkannya. Antenna setengah gelombang adalah sangat poluler karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara efektif.
Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran dan frekuensi dan gain. Panjang antenna secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkannya. Antenna setengah gelombang adalah sangat poluler karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara efektif.
Fungsi
Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik
menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya
(Pelepasan energy
elektromagnetik
ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk
menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy
elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua
fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop
radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.
Karakter antena
Ada beberapa karakter penting antena yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk
digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi.
Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena
tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi,
polarisasi,
dan bidang irisan tertentu.
Pola radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi
distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi
tingkat penerimaan sinyal
yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena
dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi
pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang
irisan arah azimuth
(pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi
3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah
antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai
antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah
antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya
lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity
Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena
tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan
karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi
dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan
pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi
(HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal
yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi.
Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop
radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan
untuk melakukan pencitraan.
Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang
terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi
sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas
yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya,
melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan
untuk gain adalah desibel.
Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari
medan listrik.
Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena
amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum
pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang
dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek
tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola
radiasi,
yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal
sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi
radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter
sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop
radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola
dapat ditentukan.
Penggunaan antena
Penggunaan antena pada radio
Antena adalah salah satu elemen penting yang harus
ada pada sebuah teleskop
radio. Fungsinya adalah untuk mengubah sinyal listrik
menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya. Dan
sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik
dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sehinnya sinyal radio yang dipancarkan
oleh stasiun radio
dapat ditangkap oleh radio.
Penggunaan antena pada televisi
Berdasarkan peraturan internasional yang berkaitan
dengan pengaturan penggunaan frekuensi (Radio Regulation) untuk
penyiaran televisi
pada pita frekuensi VHF dan UHF. Sejarah pertelevisian di Indonesia
diawali pada tahun 1962
oleh TVRI
di Jakarta
dengan menggunakan pemancar televisi VHF. Pembangunan pemancar TVRI berjalan dengan cepat
terutama setelah diluncurkannya satelite palapa pada tahun 1975. Pada tahun 1987, yaitu lahirnya
stasiun penyiaran televisi swasta pertama di Indonesia,
stasiun pemancar TVRI
telah mencapai jumlah kurang lebih 200 stasiun pemancar yang keseluruhannya menggunakan frekuensi
VHF, dan pemancar TV
swasta
pertama tersebut diberikan alokasi frekuensi
pada pita UHF. Kebijaksanaan penggunaan pita frekuensi VHF untuk TVRI dan UHF
untuk swasta. Sehingga untuk menagkap siaran TV digunakan antena VHF
dan UHF.
Penggunaan antena pada radar
Radar atau Radio Detection and Ranging adalah suatu
alat yang sistemnya memancarkan gelombang elektromagnetik berupa gelombang
radio dan gelombang mikro. Pantulan dari gelombang
yang dipancarkan tadi digunakan untuk mendeteksi obyek. Radar menggunakan
spektrum gelombang elektromagnetik pada rentang frekuensi 300 MHz hingga 30 GHz atau panjang gelombang
1 cm hingga 1 meter. Komponen sistem radar :
- Transmiter untuk membangkitkan sinyal radio dari osilator.
- Waveguide adalah penghubung antara Transmiter dan Antena.
- Receiver adalah penerima pantulan sinyal radio
- Signal processor adalah peralatan yang mengubah sinyal analog ke sinyal digital.
- Radar Controller adalah penghubung yang akan mengantarkan informasi ke user
Jenis
Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsinya antena dibedakan menjadi
antena pemancar, antena penerima, dan antena pemancar sekaligus penerima. Di
Indonesia antena pemancar banyak dimanfaatkan pada staisun-satsiun radio dan televisi.
Selanjutnaya antena penerima, antena penerima ini bisanya digunakan pada
alat-alat seperti radio,
tv, dan alat komunikasi
lainnya.
Berdasarkan gainnya
Berdasarkan besarnya Gainnya antena dibedakan
menjadi antena VHF dan UHF yang biasanya digunakan pa TV. Kiranya semua orang
tahu bahwa besarnya daya pancar, akan memengaruhi besarnya signal penerimaan
siaran televisi
disuatu tempat tertentu pada jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi.
Semakin tinggi daya pancar semakin besar level kuat medan penerimaan siaran
televisi. Namun demikina besarnya penerimaan siaran televisi tidak hanya
dipengaruhi oleh besarnya daya pancar. Untuk memperbesar daya pancar pada
stasiun Tv dan daya terima pada Tv maka perlu digunakan antena.
Besarnya Gain antena dipengaruhi oleh jumlah dan
susunan antena serta frekuensi yang digunakan. Antena pemancarUHF tidak mungkin
digunakan untuk pemancar TV
VHF dan sebaliknya, karena akan menimbulkan VSWR yang tinggi. Sedangkan antena
penerima VHF dapat saja untuk menerima signal UHF dan sebaliknya, namun Gain
antenanya akan sangat mengecil dari yang seharusnya. Kualitas hasil pencaran
dari pemancar VHF dibandingkan dengan kualitas hasil pancaran dari pemancar UHF
adalah sama asalkan keduanya memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah
ditentukan.
Berdasarkan polarisasinya
Berdasarkan polarisasinya antena dibedakan menjadi
2 yaitu antena dipol dan monopol. Antena dipol memiliki polarisasi linear
vertikal, sedangkan antena monopol polarisasinya hanya pada satu arah. Dengan
karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi
dengan wilayah cakupan yang luas. Antena Directional dan antena Omnidirectional
Antenna Directional adalah antenna yang pola radiasi pancarannya terarah
sehingga efektifitas pancaran radio hanya ke satu arah saja,sedangkan antenna
Omnidirectional dapat memancarkan gelombang ke segala arah.Yang termasuk
Antenna Directional adalah antena model Yagi seperti kebanyakan
yang dipakai sebagai antena penerima siaran
TV.Contoh antena omnidirectional adalah antena model groundplane.
Berdasarkan bentuknya
Antena berdasarkan bentuknya antara lain:
mikrostrip, parabola, vee, horn, helix, dan loop. Walaupun amat sering dijumpai
teleskop radio yang menggunakan antena berbentuk parabola, ada beberapa jenis
antena lainnya yang juga sering digunakan pada sebuah teleskop radio atau
interferometer. Misalnya, Mauritius Radio Telescope(MRT) yang menggunakan 1084 buah antena berbentuk
helix . Contoh lainnya adalah teleskop radio yang menggunakan antena berbentuk
horn, yang digunakan oleh Arno Penzias dan Robert Woodrow Wilson ketika menemukan
Cosmic Microwave Background(CMB). Contoh antena berdasarkan bentuknya adalah
antena parabola, Antena parabola merupakan antena yang berbentuk
parabola,
pancaran sinyal akan dikonsentrasikan pada titik tengah antenna. Antenna
parabola biasanya didesain untuk Frekuensi Ultra Tinggi UHF, penerima siaran TV
Satelit,
dan transmisi gelombang mikro.
Referensi
- Mufti, Nachwan A, ST. Edisi Revisi (2001). Modul Sistem Antena. Jakarta : Mobile Communication Laboratory.
- http://gadgetmajikan.wordpress.com/2007/12/01/mobile-tv-antenna-vhf-uhf/
- http://www.docstoc.com/docs/8628562/Laporan-Kerja-Praktek---DAYA-PANCAR-ANTENA-(-DIPOLE-)
- Mudrik Alaydrus, Antena: Prinsip dan Aplikasi, Graha Ilmu, Jogjakarta, 2011
0 comments:
Post a Comment