Telekomunikasi merupakan kebutuhan penting bagi manusia dewasa ini. Teknologi di bidang telekomunikasi berkembang sangat pesat dari waktu ke waktu, sehingga diperlukan pengetahuan yang komprehensif mengenai teknologi telekomunikasi dan perkembangannya.
Pengetahuan mengenai teknik telekomunikasi sangatlah
penting, karena :
Banyaknya aplikasi
di bidang telekomunikasi
Pesatnya
perkembangan teknik telekomunikasi
Perlunya kemudahan
bagi pengguna
Perlunya nilai
informasi yang akurat
Kapasitas kanal
dan memori yang terbatas
Banyaknya
permasalahan real pada bidang telekomunikasi yang harus dianalisis dan
diselesaikan
Definisi
Sejarah
telekomunikasi di dunia ini diawali dengan adanya penemuan telegraph tahun 1837
di Inggris, telegraph tahun 1845 di Perancis, dan Alexander Graham Bell
memperkenalkan telepon pada bulan Maret 1876.
Istilah 'tele'
berasal dari bahasa Yunani yang berarti jauh, sehingga istilah telekomunikasi
berarti komunikasi jarak jauh, dan istilah lain berikut: Telephone >
pembicaraan jarak jauh, Televisi >
penglihatan jarak jauh, Telegraph > tulisan jarak jauh
Dalam
telekomunikasi suatu bentuk ‘informasi’ atau ‘berita’ diubah menjadi bentuk
isyarat yang dapat disampaikan ke tujuan tertentu. Selanjutnya di tempat
tujuan, isyarat tersebut diubah kembali ke bentuk yang diinginkan.
Tujuan
Telekomunikasi yaitu untuk menyampaikan informasi dari suatu lokasi (pengirim)
ke lokasi lainnya (penerima). Telekomunikasi juga dapat diartikan sebagai
proses pentransmisian suatu pesan di antara dua lokasi yang berjauhan. Namun
seiring perkembangannya, telekomunikasi tidak harus dilakukan untuk jarak yang
jauh. Dengan demikian telekomunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian
informasi menggunakan media tertentu dari pengirim ke penerima.
Bentuk-bentuk
informasi data yang disampaikan dapat berbentuk pesan (message) yang berupa:
Suara, Gambar (grafik, diagram, citra), Data, dan Video.
Jaringan telepon,
sampai tahun dengan 1980-an, masih bersifat analog. Informasi data harus diubah
dulu ke isyarat yang sesuai dengan isyarat analog. Namun saat ini komunikasi
data berkembang pesat, punya jaringan tersendiri. Suara dapat dikonversi
menjadi isyarat digital dan data bisa tetap ditransmisi dalam bentuk digital.
Transmisi Baseband dan Transmisi Broadband
Transmisi Baseband
Pada transmisi Baseband
satu single data ditransmisikan secara langsung melalui media transmisi
satu channel seperti kabel atau kawat,
dengan tegangan positif dan negatif. Pengiriman data tergantung pada jarak
transmisi dan kualitas media yang digunakan.
Kelebihan Transmisi Baseband
Biaya relatif
murah (untuk area tertentu)
Bentuk
teknologinya sederhana
Mudah dalam
instalasi dan pemeliharaan
Kekurangan Transmisi Baseband
Kapasitas
pengiriman terbatas
Untuk area yang
luas dibutuhkan biaya yang relatif mahal
Perlu diperhatikan
sambungan kabel
Transmisi Broadband
Pada transmisi Broadband, lebih dari satu isyarat
(informasi) dapat ditransmisikan bersama-sama, dengan satu media yang sama,
atau dengan media frekuensi radio atau satelit. Broadband merupakan suatu
teknik yang menggunakan cara bahwa data dikirimkan dengan menggunakan teknik modulasi
atau dibawa oleh isyarat pembawa (carrier).
Kelebihan Transmisi Broadband
Kapasitas
pengiriman cukup tinggi, karena memiliki beberapa frekuensi pembawa.
Untuk transmisi
Broadband dengan media frekuensi radio atau satelit, maka daerah jangkauan
lebih luas
Kekurangan Transmisi Broadband
Waktu tunda
relatif lebih besar karena dilakukan modulasi dan demodulasi
Instalasi dan
pemeliharaan relatif lebih sulit
Komponen Sistem Komunikasi
Secara umum komponen sistem komunikasi terdiri dari : (1)
Pengirim (transmitter), (2) Kanal transmisi (tansmission channel), dan (3)
Penerima (receiver)
Pengirim (transmitter) berfungsi untuk memroses isyarat
input untuk menghasilkan isyarat yang ditransmisikan dalam bentuk sesuai karakteristik kanal atau media yang
digunakan. Proses yang terjadi pada pengirim antara lain: isyarat asli diubah
oleh transduser menjadi isyarat listrik, kemudian disandikan oleh encoder dan dimodulasikan dengan isyarat
pembawa oleh modulator, setelah itu
dikuatkan oleh amplifier. Setelah isyarat dalam bentuk sesuai karakteristik
kanal maka isyarat siap untuk dikirimkan.
Kanal transmisi (transmission channels) merupakan media
elektris yang menjembatani antara sumber dengan tujuan, yang dapat berupa kabel
koaksial, serat optis, gelombang radio, dan lain-lain. Tiap-tiap kanal
mempunyai sifat masing-masing mengenai bandwidth, kapasitas kanal, kecepatan,
rugi-rugi, kemudahan instalasi, dan lain-lain.
Penerima (receiver) pada dasarnya memroses isyarat yang
datang sehingga menjadi isyarat yang diinginkan. Proses yang terjadi pada
penerima adalah kebalikan proses pada pengirim. Proses yang terjadi antara lain
adalah isyarat yang diterima diubah oleh transduser menjadi isyarat listrik,
kemudian di-awasandikan oleh decoder dan didemodulasikan oleh demodulator serta
dikuatkan kembali oleh amplifier. Setelah isyarat dalam bentuk yang sesuai
dengan yang diinginkan maka isyarat tersebut siap untuk dinikmati oleh
penerima.
Suatu saat terdapat stasiun yang berfungsi sebagai pengirim
maupun penerima, seperti BTS (Base Transceiver Station)
Sifat Sistem Komunikasi yang Diinginkan
Mengirim data
dalam jumlah besar
Mengirim data
dengan kecepatan tinggi
Derau sekecil
mungkin
Tunda sekecil
mungkin
Biaya yang rendah
Mempunyai
jangkauannya luas
Mudah dalam
penggunaan
Bersifat dinamis
dan inovatif
Mode Transmisi
Mode transmisi dapat dibedakan menjadi:
Transmisi Simplex
: komunikasi satu arah
Transmisi Half
duplex : komunikasi dua arah, tetapi bergantian; tidak bersamaan
Transmisi Full
Duplex : komunikasi dua arah secara bersamaan
Time & Frequency Domain
Secara fisik, semua isyarat tergantung waktu (time
dependent). Isyarat-isyarat tersebut direpresentasikan sebagai fungsi
time-domain. Tetapi isyarat-isyarat tersebut juga dapat digambarkan dalam
kawasan frekuensi (Frequency spectrum). Sarana matematis yang mengkonversi
isyarat-isyarat dari Time Domain ke Frequency domain adalah : Fourier Series
(periodic signal) dan Fourier Transforms (non-periodic signal).
Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah pola terhubungnya antar terminal
dalam suatu jaringan. Pola ini berhubungan erat dengan metode akses dan media
transmisi yang digunakan.
a. Topologi Jala (Mesh Network)
Setiap pengguna terhubung ke semua pengguna yang lain dengan
masing-masing satu kabel/kawat. Untuk berkomunikasi dengan yang lain, seorang
pengguna menyambungkan pesawatnya dengan kawat yang menuju ke tujuannya
tersebut.
b. Bintang (Star Network)
Setiap pesawat terhubung ke titik sentral dengan satu kawat.
Tidak praktis jika penggunanya banyak sekali. Penyelesaian dengan bintang
berseri (series of interconnected star network), yakni setiap central point
terhubung lagi ke central yang lebih besar (Extended Star Network).
Kiri : Topologi
Mesh, Kanan : Topologi Star
c. Ring
Menggunakan hubungan antar terminal berbentuk melingkar.
Setiap informasi yang diterima, diperiksa alamatnya oleh terminal yang
dilewatinya, jika bukan untuknya, informasi dilewatkan sampai menemukan alamat
yang benar. Setiap terminal dalam topologi ini sangat tergantung, sehingga jika
terjadi kerusakan pada salah satunya maka seluruh jaringan akan terganggu.
d. Bus
Semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang
dikirim akan melewati semua terminal pada jalur tersebut.Bedanya dengan
topologi Ring adalah bahwa kedua terminal yang di ujung tidak dihubungkan.
Isyarat, Kanal, dan Jaringan Komunikasi
Isyarat Komunikasi merupakan bentuk yang dikirim dan
diterima, yang mengandung informasi tertentu. Komunikasi yang ideal seharusnya
dapat menjaga keaslian informasi dengan error yang dapat ditolerir.
Kanal Komunikasi, pemilihan kanal komunikasi yang tepat
sangat menentukan keberlangsungan dan kualitas komunikasi yang terjadi. Namun
perlu dipertimbangkan juga dari sisi efektifitas dan efisiensi, sehingga
penyediaan kanal tidak terlalu berlebihan dan dapat menimbulkan pemborosan.
Kanal komunikasi dibedakan atas:
1. Sistem gelombang terpandu, menggunakan media fisik,
seperti :
Twisted Pair Cable
[ UTP, STP, 10BaseT]
Coaxial Cable
[thin-coax, thick-coax]
Optical Fibers
[OC-3, OC-12, OC-48]
2. Sistem radio, dengan gelombang elektromagnetis
Jaringan Komunikasi
Dewasa ini perkembangan jaringan komunikasi sangat pesat,
dengan topologi jaringan yang bermacam-macam, sesuai kebutuhan. Pada zaman dahulu jaringan berupa
fully connected network, yakni setiap pengguna terhubung penuh dengan pengguna
lain. Namun karena untuk pengguna yang semakin banyak maka ini sudah tidak
efektif lagi, sehingga kemudian diterapkan sistem switching. Pada sistem ini
setiap pengguna terhubung ke sistem switching, dan sistem switching inilah yang
bertugas untuk menghubungkan ataupun memutus hubungan sesuai dengan permintaan
pengguna. Seiring perkembangan sistem ini juga berkembang dari sistem switching
yang manual (melalui operator manusia) sampai menjadi sistem switching yang
otomatis. Berikut akan ditunjukkan beberapa spektrum gelombang elektromagnetis
:
Gangguan pada Sistem Komunikasi
Penting diketahui bahwa karena beberapa keterbatasan pada
sisi pengirim serta penerima, ataupun karena media yang digunakan, maka pada
sistem komunikasi dapat terjadi gangguan yang berupa derau (noise) ataupun
kerusakan isyarat berupa distorsi, atenuasi, dan lain-lain. Hal ini merupakan
akibat yang tidak diinginkan, sehingga harus diminimalkan dalam perencanaan.
Teorema Shannon-Hartley
Kapasitas kanal dengan band terbatas dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut :
C = B log2 (1 + S/N)
dengan C = kapasitas kanal (bit/detik), B = bandwidth
kanal (Hz), S/N = Signal to Noise Ratio
Teorema ini nantinya akan mendasari beberapa teknik dalam
sistem komunikasi.
0 comments:
Post a Comment