Thursday, March 28, 2013

TEKNIK SWITCHING TELEPON


Oleh : Nurul Khoiriyah (115514023)

1.      Pola Jaringan Komunikasi

Untuk menyelenggarakan komunikasi antara 2 tempat, maka dibutuhkan suatu sirkit komunikasi antara 2 tempat tersebut.
Apabila jumlah langganan hanya beberapa, dalam arti kecil sekali, maka cara seperti yang ditujukkan pada Gbr. 1, yakni dengan melengkapi saluran langsung dari setiap langganan ke setiap langganan yang lain,masih mungkin untuk dilaksanakan. Akan tetapi, apabila jumlah langganan betambah banyak, dengan sendirinya saluran-saluran yang dibutuhkan menjadi terlalu besar, sehingga tidak praktis dan dipandang dari sudut ekonomis tidak menguntungkan.
Dalam hal demikian, maka cara yang dapat dipergunakan ialah dengan melengkapi suatu peralatan switching yang ditempatkan di tengah-tengah atau di pusat dari sekelompok langganan. Yang fungsinya adalah untuk menghubungkan antara dua langganan pada saat-saat yang diperlukan. Dengan cara ini, harus dipasang suatu sirkit antara peralatan switching dan setiap langganan seperti pada Gbr. 2.
Pada umumnya, jaringan komunikasi terdiri dari sejumlah alat penghubung (switch) dan sirkit-sirkit pengontrol yang mengerjakan switch tadi. Jaringan- jaringan komunikasi dapat dibagi dalam 4 macam yaitu : jaringan telepon, jaringan telex, jaringan telegraph relay ( telegraph relay network), jaringan yang disewakan.

                          

   Gambar 1. Hubungan dengan saluran langsung                  Gambar 2. Pemakaian peralatan switching                                               

2.   Jaringan Transmisi

Dalam hal jumlah langganan hanya sedikit, sudah cukup dengan satu system switching. Namun dengan bertambahnya langganan-langganan dan langganan-langganan itu tersebar dalm wilayah (area) yang luas, maka secara teknis tidaklah praktis untuk memperluas kapasitas dari switch. Juga dipandang dari segi ekonomis tidaklah menguntungkan, karena harus melengkapi dengan sejumlah saluran-saluran langganan yag sangat panjang. Karenanya suatu area dibagi menjadi beberapa area. Setiap area dilengkapi dengan satu system switching dan system-system switching dari sejumlah area dihubungkan satu sama lain dengan saluran-saluran transit.
Apabila jumlah langganan meningkat dan kebutuhan perlengkapan switching bertambah, dengan sendirinya saluran-saluran transit yang diperlukan untuk menghubungkan kantor-kantor itu harus banyak. Jumlah saluran yang diperlukan tergantung pada bagaimana saluran-saluran transit menghubungkan kantor-kantor itu. Ada dua cara yang dapat dipakai yaitu:
1.   Setiap kantor dihubungkan dengan salutan-saluran langsung ke kantor-kantor yang lainnya.
2.   Menempatkan suatu system switching yang semata-mata untuk keperluan transit di pusat suatu area dan semua sirkit dari kantor-kantor dalm area tersebut dikonsentrasikan ke system switching transit.
Cara yang pertama disebut dengan jaringan jenis jala (Gbr. 3). Jaringan ini sederhana dan ekonomis dan terbentuk antara beberapa kantor yang mempunyai hubungan lalu libtas yang sibuk. Sedangkan cara yang kedua disebut dengan jaringan jenis bintang ( Gbr. 4). Ini adalah cara yang bisa dipakai apabila jumlah kantor cukup banyak.

                 
       Gambar 3. Jaringan jenis jala                             Gambar 4. Jaringan jenis bintang

     Dalam hal dimana jaringan jenis bintang dipergunakan, sejumlah kantor-kantor besar memerlukan dipasangnya system switching transit yang mempunyai derajat atau kedudukan lebih tinggi yang melayani beberapa kantor transit secara bersama. Cara demikian, dimanab switch dipakai bertingkat-tingkatdisebut dengan jaringan jenis bintang bertingkat (multi-step), (Gbr. 5).


                                          Gambar 5. Jaringan jenis bintang bintang bertingkat

Pada dasarnya, system jaringan telepon yang diperhunakan di Jepang adalah jenis bintang bertingkat tetapi saluran-saluran langsung dipasang antara kantor-kantor yang mempunyai lalu lintas sibuk. System ini dikenal sebagai jaringan kombinasi. Pada sistem ini switch mempunyai fungsi memilih suatu jalan pilihan (alternative route). Pemilihan pertama diberikan terhap saluran-saluran langsung apabila di antaranya ada yang bebas, tetapi apabila semuanya itu sibuk, hubungan dapat dilakukan melalui suatu system switchingdari kedudukan tang lebih tinggi dalam jaringan jenis bintang. Dalam hal ini dicapai suatu efisiensi yang lebih tinggi dari sirkit-sirkit.


   Rerferensi:
  Suhana, Ir. 198. .Buku pegangan teknik telekomunikasi .Jakarta: PT pradnya paramitha ( terjemahan dari Shigeki Shoji)


0 comments:

Post a Comment