Thursday, March 21, 2013

Perkembangan Sistem Komunikasi Bergerak


NAMA : Andrian Risky Rahman
NIM     : 115514018
Perkembangan Sistem Komunikasi Bergerak

Awal penggunaan dari sistem komunikasi bergerak dimulai pada awal tahun 1970-an. Dan untuk mengakomodasi kebutuhan user akan jenis layanan (speech, multimedia dan data), dikembangkanlah  berbagai generasi dari sistem seluler.  Perbedaan antara  masing-masing generasi secara umum terletak pada penggunaan teknologi utamanya (analog atau digital) dan jenis layanan yang disediakan.

-           Generasi Pertama (1ST Generation)
Hampir semua sistem komunikasi bergerak generasi pertama adalah sistem analog murni, yang ditransmisikan secara langsung dari sistem telepon berbasis kabel (wired) ke sistem  seluler.  Contoh-contoh  aplikasi  dari  generasi  pertama  diantaranya  adalah  NTT (Nippon Telephone and Telegraph Corporation), TACS (Total Access Communication System), dan AMPS (Advanced Mobile Phone System).

-           Generasi Kedua ( 2ND Generation )
Berbeda dari generasi pertama, sistem komunikasi bergerak pada generasi kedua (2G) adalah sistem yang digital. Tujuan dari 2G adalah untuk menyediakan kualitas komunikasi yang handal. Untuk memuat data yang telah disampling digunakan speech coding, sedangkan error control coding digunakan juga sebagai modulasi digital untuk meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa contoh 2G antara lain USDC (United States Digital Cellular), GSM (Global System for Mobile telecommunication), dan IS-95 CDMA (Code Division Multiple Access).

-           Generasi Ketiga (3RD Generation)
Sistem generasi ketiga  ini telah diaplikasikan dan sedang dalam tahap komersial. Sebutan yang biasa diberikan pada sistem ini adalah3G/UMTS (3RD Generation / Universal Mobile Telecommunications System). Sistem ini adalah sistem digital,  sama seperti pada sistem generasi kedua,  hanya  saja sistem  ini dirancang  untuk  kebutuhan  layanan digital secara umum. Dimana komunikasi suara hanyalah salah satu dari layanan tersebut. Layanan lain yang mampu diberikan antara lain data, video, dan multimedia. Berikut ini adalah dua variasi dalam UMTS yang menggunakan metode akses yang berbeda, yaitu:

1.   Mode  FDD  (Frequency  Division  Duplex)  atau  yang  disebut  Wideband  CDMA (WCDMA). Sistem ini merupakan versi Eropa. WCDMA adalah DS-CDMA dengan
bandwidth yang tinggi, diperkenalkan di beberapa negara Eropa selama tahun 2003.

2.   Mode  TDD  atau  yang  disebut  Time  Division  Synchronous  CDMA  (TDSCDMA).
Sistem ini merupakan versi China, yang berbasis pada TDD (Time Division Duplex) dan DS-CDMA. TDD secara sederhana berarti komunikasi dua arah yang dicapai dengan  mendefisikan  waktu. 



Arsitektur Jaringan
Arsitektur jaringan merupakan gambaran jaringan yang digunakan pada sistem digital yaitu GSM dan 3G/ UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service).

GSM
Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. Secara umum jaringan GSM dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
- Mobile Station
- Base Station Subsystem
- Network Subsystem

HSPA (High Speed Packet Access)
W-CDMA atau yang juga dikenal dengan standard 3GPP Release 99, mampu menyediakan bit rate hingga 384 Kbps. Namun demikian, W-CDMA masih belum dianggap cukup untuk mendukung berbagai aplikasi lain yang bersifat interaktif dan membutuhkan bit rate yang lebih tinggi seperti video conference dan Real time Voice over IP (VoIP).
HSPA (High Speed Packet Access) merupakan pengembangan dari sistem UMTS. HSPA mengarah kepada pengembangan yang dibuat pada downlink UMTS, yang disebut HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan pengembangan yang dibuat pada uplink UMTS, sering disebut HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) atau E-DCH (Enhanced Dedicated Channel). HSDPA mampu menyediakan kecepatan transmisi data hingga 14.4 Mbps tiap user. Keduanya, baik HSDPA maupun HSUPA dapat diimplementasikan pada standard 5 MHz carrier dari jaringan UMTS dan dapat berada dan saling bekerja dengan generasi pertama jaringan UMTS yang berdasarkan standard 3GPP Release 99 (R99).

HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
Pada HSDPA dikenalkan beberapa teknik baru untuk Radio Access Network (RAN), dimana ketika teknik tersebut digabungkan akan menghasilkan kemajuan yang signifikan, baik bagi operator maupun end user. Teknik tersebut antara lain :

-          High Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH).
o   Berupa kanal radio yang secara simultan dapat digunakan bersama-sama oleh banyak (multiple) user.
-          Transmision Time Interval (TTI) 2ms
o   Transmision Time Interval (TTI) 2ms, yang mampu menyediakan kecepatan transmisi lebih besar pada layer fisik. Dibandingkan dengan W-CDMA yang memiliki TTI 10 ms, hal ini berarti kemampuan beradaptasi kanal yang lebih cepat terhadap perubahan kondisi propagasi.
-          Penjadwalan Trafik Cepat (fast traffic scheduling)
o   Penjadwalan trafik cepat (fast traffic scheduling) yang berarti bahwa variasi yang terjadi dari perubahan kondisi radio dapat diakomodasikan dan BTS mampu mengalokasikan kapasitas sel sebanyak user tertentu untuk periode waktu yang pendek. Hal ini berarti seorang user dapat menerima sebanyak data sepanjang kondisi radio tersebut memungkinkan
-          Adaptive Modulation and Coding (AMC)
o   Dengan adaptasi saluran yang cepat. Ini berarti bahwa format modulasi dan coding dapat dirubah berdasarkan variasi dari kondisi kanal, mengarah ke data rate yang lebih tinggi untuk user dengan kondisi radio tertentu. Jika pada UMTS Release 99 yang menggunakan hanya modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK), maka HSDPA menyediakan kemampuan untuk menggunakan 16-QAM ketika saluran sedang dalam kondisi yang cukup sempurna, sehingga dapat menaikkan data rate secara signifikan.


-          Pengiriman Kembali (Retransmision)
o   Pengiriman kembali (retransmision) berdasarkan pada teknik Hybrid Automatic Response  reQuest  (HARQ)  yang  mampu  mengirimkan  kembali  paket-paket  yang  gagal dalam sebuah windo w 10ms dan menjamin bahwa throughput TCP dalam keadaan tinggi. Dengan menggunakan beberapa pendekatan tersebut, semua user, baik dekat atau jauh dari base station dapat menerima data rate yang optimum. 

-          HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)
o   Sama halnya dengan HSDPA untuk downlink, HSUPA didefinisikan sebagai radio interface baru untuk komunikasi uplink. Tujuan kesemuanya adalah untuk meningkatkan coverage  dan  throughput  bersamaan  dengan  mengurangi  delay  pada  kanal  transport uplinknya. Dari sudut pandang 3GPP, standard awalnya disetujui pada bulan Desember 2004, dan aspek performansinya diselesaikan selama musim panas 2005. E-DCH (Enhanced Dedicated Channel) adalah nama yang diadopsi dari 3GPP untuk HSUPA yang termasuk ke dalam 3GPP Release 6.




1 comments:

bagus, tapi tolong tambahin perkembangan dari 3G ke 4G

Post a Comment