NAMA : Andrian Risky Rahman
NIM : 115514018
Perkembangan
Sistem Komunikasi Bergerak
Awal
penggunaan dari sistem komunikasi bergerak dimulai pada awal tahun 1970-an. Dan
untuk mengakomodasi kebutuhan user akan jenis layanan (speech, multimedia dan
data), dikembangkanlah berbagai generasi
dari sistem seluler. Perbedaan
antara masing-masing generasi secara
umum terletak pada penggunaan teknologi utamanya (analog atau digital) dan
jenis layanan yang disediakan.
- Generasi Pertama (1ST Generation)
Hampir
semua sistem komunikasi bergerak generasi pertama adalah sistem analog murni,
yang ditransmisikan secara langsung dari sistem telepon berbasis kabel (wired)
ke sistem seluler. Contoh-contoh
aplikasi dari generasi
pertama diantaranya adalah
NTT (Nippon Telephone and Telegraph Corporation), TACS (Total Access
Communication System), dan AMPS (Advanced Mobile Phone System).
- Generasi Kedua ( 2ND Generation )
Berbeda
dari generasi pertama, sistem komunikasi bergerak pada generasi kedua (2G)
adalah sistem yang digital. Tujuan dari 2G adalah untuk menyediakan kualitas
komunikasi yang handal. Untuk memuat data yang telah disampling digunakan
speech coding, sedangkan error control coding digunakan juga sebagai modulasi
digital untuk meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa contoh 2G antara lain
USDC (United States Digital Cellular), GSM (Global System for Mobile
telecommunication), dan IS-95 CDMA (Code Division Multiple Access).
- Generasi Ketiga (3RD Generation)
Sistem
generasi ketiga ini telah diaplikasikan
dan sedang dalam tahap komersial. Sebutan yang biasa diberikan pada sistem ini
adalah3G/UMTS (3RD Generation / Universal Mobile Telecommunications System).
Sistem ini adalah sistem digital, sama
seperti pada sistem generasi kedua,
hanya saja sistem ini dirancang
untuk kebutuhan layanan digital secara umum. Dimana komunikasi
suara hanyalah salah satu dari layanan tersebut. Layanan lain yang mampu
diberikan antara lain data, video, dan multimedia. Berikut ini adalah dua
variasi dalam UMTS yang menggunakan metode akses yang berbeda, yaitu:
1. Mode
FDD (Frequency Division
Duplex) atau yang
disebut Wideband CDMA (WCDMA). Sistem ini merupakan versi
Eropa. WCDMA adalah DS-CDMA dengan
bandwidth yang tinggi,
diperkenalkan di beberapa negara Eropa selama tahun 2003.
2. Mode
TDD atau yang
disebut Time Division
Synchronous CDMA (TDSCDMA).
Sistem ini merupakan
versi China, yang berbasis pada TDD (Time Division Duplex) dan DS-CDMA. TDD
secara sederhana berarti komunikasi dua arah yang dicapai dengan mendefisikan
waktu.
Arsitektur Jaringan
Arsitektur
jaringan merupakan gambaran jaringan yang digunakan pada sistem digital yaitu
GSM dan 3G/ UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service).
GSM
Sebuah
jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi
dan interface masing-masing yang spesifik. Secara umum jaringan GSM dapat
dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
- Mobile Station
- Base Station
Subsystem
- Network Subsystem
HSPA (High Speed Packet Access)
W-CDMA
atau yang juga dikenal dengan standard 3GPP Release 99, mampu menyediakan bit
rate hingga 384 Kbps. Namun demikian, W-CDMA masih belum dianggap cukup untuk
mendukung berbagai aplikasi lain yang bersifat interaktif dan membutuhkan bit
rate yang lebih tinggi seperti video conference dan Real time Voice over IP
(VoIP).
HSPA (High Speed Packet
Access) merupakan pengembangan dari sistem UMTS. HSPA mengarah kepada
pengembangan yang dibuat pada downlink UMTS, yang disebut HSDPA (High Speed
Downlink Packet Access) dan pengembangan yang dibuat pada uplink UMTS, sering
disebut HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) atau E-DCH (Enhanced Dedicated
Channel). HSDPA mampu menyediakan kecepatan transmisi data hingga 14.4 Mbps
tiap user. Keduanya, baik HSDPA maupun HSUPA dapat diimplementasikan pada
standard 5 MHz carrier dari jaringan UMTS dan dapat berada dan saling bekerja
dengan generasi pertama jaringan UMTS yang berdasarkan standard 3GPP Release 99
(R99).
HSDPA (High Speed Downlink Packet
Access)
Pada
HSDPA dikenalkan beberapa teknik baru untuk Radio Access Network (RAN), dimana
ketika teknik tersebut digabungkan akan menghasilkan kemajuan yang signifikan,
baik bagi operator maupun end user. Teknik tersebut antara lain :
-
High
Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH).
o
Berupa kanal radio yang secara simultan
dapat digunakan bersama-sama oleh banyak (multiple) user.
-
Transmision
Time Interval (TTI) 2ms
o
Transmision Time Interval (TTI) 2ms,
yang mampu menyediakan kecepatan transmisi lebih besar pada layer fisik.
Dibandingkan dengan W-CDMA yang memiliki TTI 10 ms, hal ini berarti kemampuan
beradaptasi kanal yang lebih cepat terhadap perubahan kondisi propagasi.
-
Penjadwalan
Trafik Cepat (fast traffic scheduling)
o
Penjadwalan trafik cepat (fast traffic
scheduling) yang berarti bahwa variasi yang terjadi dari perubahan kondisi
radio dapat diakomodasikan dan BTS mampu mengalokasikan kapasitas sel sebanyak
user tertentu untuk periode waktu yang pendek. Hal ini berarti seorang user
dapat menerima sebanyak data sepanjang kondisi radio tersebut memungkinkan
-
Adaptive
Modulation and Coding (AMC)
o
Dengan adaptasi saluran yang cepat. Ini
berarti bahwa format modulasi dan coding dapat dirubah berdasarkan variasi dari
kondisi kanal, mengarah ke data rate yang lebih tinggi untuk user dengan
kondisi radio tertentu. Jika pada UMTS Release 99 yang menggunakan hanya
modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK), maka HSDPA menyediakan kemampuan
untuk menggunakan 16-QAM ketika saluran sedang dalam kondisi yang cukup
sempurna, sehingga dapat menaikkan data rate secara signifikan.
-
Pengiriman
Kembali (Retransmision)
o
Pengiriman kembali (retransmision)
berdasarkan pada teknik Hybrid Automatic Response reQuest
(HARQ) yang mampu
mengirimkan kembali paket-paket
yang gagal dalam sebuah windo w
10ms dan menjamin bahwa throughput TCP dalam keadaan tinggi. Dengan menggunakan
beberapa pendekatan tersebut, semua user, baik dekat atau jauh dari base
station dapat menerima data rate yang optimum.
-
HSUPA
(High Speed Uplink Packet Access)
o
Sama halnya dengan HSDPA untuk downlink,
HSUPA didefinisikan sebagai radio interface baru untuk komunikasi uplink.
Tujuan kesemuanya adalah untuk meningkatkan coverage dan
throughput bersamaan dengan
mengurangi delay pada
kanal transport uplinknya. Dari
sudut pandang 3GPP, standard awalnya disetujui pada bulan Desember 2004, dan aspek
performansinya diselesaikan selama musim panas 2005. E-DCH (Enhanced Dedicated
Channel) adalah nama yang diadopsi dari 3GPP untuk HSUPA yang termasuk ke dalam
3GPP Release 6.
1 comments:
bagus, tapi tolong tambahin perkembangan dari 3G ke 4G
Post a Comment